3 pedang, menghujam jantung
3 pedang, telah tertancapkan pasti
3 pedang, sudah mencabik-cabiknya
sampai habis
3 pedang, berhasil membuatnya
muntah darah
3 pedang, yang telah mematikan
denyutnya
Ketiganya berasal dari tangan yang
sama
Ia latunkan kisahnya dengan mata
berbinar-binar penuh harapan,
3 pedang malah kejam menepisnya
dengan senyum sinis penuh angkuh
3 pedang mempermainkan kilau
tajamnya siap untuk mencabik
Oh!! 3 pedang kini tepat terhunus
di pusat jantung
Ia tak lagi utuh dan kokoh seperti
sedia kala
Salahnya sendiri,
Satu, dua pedang terdahulu ia
abaikan perihnya
Kini 3 pedang menyerangnya utuh
3 pedang telah terakar perih mati
di nadinya
3 pedang terakar abadi
Ia sekarang hancur dan sekarat,
Perlahan-lahan bersama 3 pedang
yang telah tersematkan di dalam jantungnya
Dengan ia sadar…. Ataupun tidak…
3 pedang sebagai cindera mata
perih yang berasal dari tangan yang dulu ia puja.
01November2012
Untuk semua kesalahan yang selalu mampu termaafkan
Untuk semua kesalahan yang selalu mampu termaafkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar