Sekali lagi.
Kau telah membuktikan kepadanya, kepadaku bahwa
setiamu itu hanya sebatas kata.
Tak benar-benar kau perbuat sebagaimana semestinya.
Dan kini aku telanjur merasa kasihan dengannya.
Sebab kau tega.
Kau mencintaiku secara sembunyi-sembunyi dibelakangnya.
Sebab kau tega.
Kau menyebut namaku, ketika kau mencumbunya.
Kau tau?
Kau terlalu suka aku seperti paru-paru suka udara, kodok suka hujan,
Kilat suka petir, dan laut suka ombak.
Dan itu buatku sungguh suka besar kepala.
Aku tidak akan pernah menyuruhmu untuk memilih.
Dan kalau pun ya…
Aku memilih untuk tidak dipilih mu.
Sebab, aku hanya menganggapmu seperti anak kecil yang selalu
tertarik dengan mainan robot-robotan atau mobil Tamiya terbaru.
Dan maaf…
Maaf pesanmu baru ku balas.
Sebab aku terlalu sibuk.
Sibuk membuatmu untuk merasa gelisah menungguku membalas
pesanmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar